MAKALAH
KEAMANAN KESEHATAN dan KESELAMATAN KERJA
‘PROTOZOA’
Makalah ini
disusun sebagai bukti hasil tugas kelompok
DISUSUN OLEH :
1. Farsya Aura
Ananda
2. Muhammad
Rizky B.A
3. Rangga
Aditya Pratama
4. Regita
Andriani
5. Sekar Diana
Putri
X Jasa Boga
1
SMK Negeri
32 Jakarta
Tahun
Pelajaran 2018/2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim
Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan
semesta alam. Karena atas karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat beserta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhamad saw.
Makalah ini kami sampaikan kepada guru mata pelajaran Keamanan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja , Ibu Leli.
Kami mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Leli yang telah membimbing dan mencurahkan ilmu kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya,
walaupun dalam proses penyusunannya kami mengalami berbagai kesulitan, seperti
terbatasanya referensi.
Tetapi sangat dimungkinkan dalam
penyusunannya masih banyak kekurangan, baik dalam penyajian materi maupun dalam
penulisan, untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan.Kami
berharap, mudah-mudahan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Jakarta, 16 September 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………….……….i
Daftar Isi……………………………………………………………………………….……..ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar
Belakang…………………………………………………………………....1
B. Rumusan
Masalah……………………………………………...……….……..2
C. Tujuan
Pembahasan………………………………….………………………..2
Bab II Pembahasan
A. Pengertian
Protozoa……………………………………………………………3
B. Bentuk
Tubuh Protozoa……………………….……………………………..3
C. Habitat
Protozoa………………………………………...........................4
D. Ciri-Ciri
Protozoa………………………………………...........................5
E. Morfologi
Protozoa……………………………………….......................6
F. Fisiologi
Protozoa…………………………………………….....................7
G. Adaptasi
Protozoa……………………………………............................8
H. Cara
Reproduksi Protozoa……………………………........................9
I. Klasifikasi
Protozoa……………………………………………….............10
J. Peranan
Protozoa dalam Kehidupan Manusia…………………..15
Bab III Pertanyaan Audience…………………………………………………..…17
Bab IV
Kesimpulan…………………………………………………………………….19
Daftar
Pustaka…………………………………………………………………………..20
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Protozoa merupakan organisme bersel
tunggal yang sudah memiliki membran inti (eukariota). Protozoa berukuran
mikroskopis, yaitu sekitar 100 sampai 300 mikron. Bentuk sel Protozoa sangat
bervariasi ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Protozoa umumnya dapat
bergerak aktif karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu
cambuk (flagellum), bulu getar (cilia), namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Sebagian besar Protozoa
hidup bebas di air tawar dan laut sebagai komponen biotik. Beberapa jenis
Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Protozoa hidup secara
heterotrop dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme.
Ukuran protozoa beranekaragam, yaitu
mulai kurang dari 10 mikron sampai ada yang mencapai 6 mm, meskipun jarang.
Diperairan, protozoa adalah penyusun zooplankton. Makanan protozoa meliputi
bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi organic dari organisme
mati). Protozoa hidup soliter atau berkoloni. Jika keadaan lingkungan kurang
menguntungkan, protozoa membungkus diri membentuk kista untuk mempertahankan
diri. Bila mendapat lingkungan yang sesuai hewan ini akan aktif lagi. Cara
hidupnya ada yang parasit, saprofit, dan ada yang hidup bebas (soliter).
B.
Rumusan Masalah
§ Bagaimanakah sistem hidup pada
organisme protozoa?
§ Bagaimanakah klasifikasi pada
organism protozoa?
§ Bagaimanakah peranan protozoa dalam
kehidupan manusia?
C.
Tujuan Pembahasan
§ Untuk mengetahui dan memahami tentang
kehidupan pada organisme protozoa serta klasifikasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Protozoa
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah
berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya
hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain
protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas
perbedaannya. Protozoa termasuk kelompok
protista yang mirip hewan. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya
yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena
tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak
berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk
badan buah.
B. Bentuk Tubuh
Protozoa
Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.
Ukuran tubuhnya antara 3-1000 mikron. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu
terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan
sistem yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja
tanpa mengalami tumpang tindih. Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola,
bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu.
Juga ada memiliki flagel atau bersilia.
C.Habitat Protozoa
Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang
basah. Mereka umumnya hidup bebas dan
terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies
bersifat parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat
parasit dapat berupa organisme sederhana seperti algae, sampai vertebratayang
kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau
pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukan kelembaban yang
tinggi pada habitat apapun. Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian dari
zooplankton. Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut. Spesies yang hidup di
air tawar dapat berada di danau, sungai, kolam, atau genangan air. Ada pula
protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus termit atau di
dalam rumen hewan ruminansia. Beberapa protozoa berbahaya bagi manusia karena
mereka dapat menyebabkan penyakit serius. Protozoa yang lain membantu karena
mereka memakan bakteri berbahaya dan menjadi makanan untuk ikan dan hewan
lainnya.[2]. Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Didalam
ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoa dibayangi
oleh membran sel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan
lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa
memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi
lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista.
Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat di dalam sel antara lain nucleus,
badangolgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa
bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa
organisme lainnya,. Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis
makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofit dan cahaya. Selain
itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organic dari
organisme yang telah mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa
dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada
persamaannya. Hal ini mungkin protozoa meriupakan bentuk peralihan dari bentuk
sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya.
D. Ciri-ciri Protozoa
Protozoa
adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari
Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri
dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan
mitokondria. Ciri-ciri umum :
• Organisme
uniseluler (bersel tunggal)
• Eukariotik
(memiliki membran nukleus)
• Hidup
soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
• Sifat
hidupnya kosmopolit artinya dapat hidup di tempat atau habitat apapun.
• Umumnya
tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
• Hidup
bebas, saprofit atau parasit
•
Protozoa merupakan bagian plankton di air tawar atau air laut dan
berperan penting sebagai indikator polusi
• Sejumlah
protozoa dapat menimbulkan penyakit.
• Dapat
membentuk sista untuk bertahan hidup
• Alat gerak
berupa pseudopodia, silia, atau flagela
Ciri-ciri
prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau . Memiliki
membran sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa
berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa
yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai
sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof.
Perkembangbiakan bakteri dan amuba. Perkembangbiakan amuba dan bakteri yang
biasa dilakukan adalah dengan membelah diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka
mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan
pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan
pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti
selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan
pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah,
maka terbentuknya dua sel baru yang masing=masing mempunyai inti baru dan
sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadaan kurang baik, misalnya udara
terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba akan membentuk kista.
Didalam kista amuba dapat membelah menjadi amuba-amuba baru yang lebih kecil.
Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan
amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjutnya amuba ini akan tumbuh setelah
sampai pada ukuran tertentu, dia akan membelah diri seperti semula.
E.
Morfologi Protozoa
Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil.
Vakuola dapat berperan sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel,
atau untuk mengatur tekanan osmosis. Jumlah dan letak vakuola kontraktil
berbeda pada setiap spesies. Protozoa dapat berada dalam bentuk vegetatif
(trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista. Protozoa pada keadaan
yang tidak menguntungkan dapat membentuk kista untuk mempertahankan hidupnya.
Saat kista berada pada keadaan yang menguntungkan, maka akan berkecambah
menjadi sel vegetatifnya. Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak
mengandung selulosa atau khitin seperti pada jamur dan algae. Kebanyakan
protozoa mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai denganfleksibilitas
ektoplasma yang ada dalam membran sel. Beberapa jenis protozoa seperti
Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras yang tersusun dari Si dan Ca.
Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat mengikat partikel mineral untuk
membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian dan Heliozoan dapat
menghasilkan skeleton. Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan dalam
bentuk fosil. Kerangka luarForaminifera tersusun dari CaO2 sehingga koloninya
dalam waktu jutaan tahun dapat membentuk batuan kapur. Protozoa merupakan sel
tunggal, yang dapat bergerak secara khas menggunakan pseudopodia (kaki semu),
flagela atau silia, namun ada yang tidak dapat bergerak aktif. Berdasarkan alat
gerak yang dipunyai dan mekanisme gerakan inilah protozoa dikelompokkan ke
dalam 4 kelas.
F.
Fisiologi Protozoa
Protozoa umumnya bersifat aerobik
nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat hidup pada lingkung anaerobik
misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan ruminansia. Protozoa
aerobik mempunyai mitokondria yang mengandung enzim untuk metabolisme aerobik,
dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan atom hidrogen
ke oksigen. Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain
(bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis.
Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksigen dan air maupun
molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul
yang tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk sel secara pinositosis.
Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, saat saluran penuh
kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga vakuola. Vakuola kecil
terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam
vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan
secara fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari
kelompok Sarcodina. Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel
untuk ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola
makanan). Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom
memberikan enzim ke dalam vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan,
kemudian vakuola membesar kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan ke
dalam sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan
dari sel. Cara inilah yang digunakan protozoa untuk memangsa bakteri. Pada
kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di permukaan sel yang disebut sitosom.
Sitosom dapat digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia. Setelah makanan
masuk ke dalam vakuola makanan kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari
sel melalui sitopig yang terletak disamping sitosom. Pada umumnya Protozoa
membutuhkan suhu optimum untuk tumbuh antara 16-25°C, dengan suhu maksimumnya
antara 36-40°C. Adapun pH (derajat keasaman optimum) untuk proses
metabolismenya adalah antara pH 6-8.
G. Adaptasi
Protozoa
Sebagai predator, mereka memangsa uniseluler
atau berserabut ganggang, bakteri, dan microfungi. Protozoa memainkan peran
baik sebagai herbivora dan konsumen di decomposer link dari rantai makanan.
Protozoa juga memainkan peranan penting dalam mengendalikan populasi bakteri
dan biomas. Protozoa dapat menyerap makanan melalui membran sel mereka,
beberapa, misalnya amoebas, mengelilingi dan menelan makanan itu, dan yang lain
lagi memiliki bukaan atau "mulut pori-pori" ke mana mereka menyapu
makanan. Semua protozoa yang mencerna makanan di perut mereka seperti
kompartemen disebut vakuola.
Sebagai komponen dari mikro-dan meiofauna,
protozoa merupakan sumber makanan penting bagi microinvertebrates. Dengan
demikian, peran ekologis protozoa dalam transfer bakteri dan ganggang produksi
ke tingkat trophic berurutan adalah penting. Protozoa seperti parasit malaria
(Plasmodium spp.), Dan Leishmania trypanosomes juga penting sebagai parasit dan
symbionts dari hewan multisel.
Beberapa protozoa memiliki tahap kehidupan
bolak-balik antara tahap proliferatif (misalnya trophozoites) dan kista aktif.
Seperti kista, protozoa dapat bertahan hidup kondisi yang sulit, seperti terpapar
ke suhu yang ekstrem dan bahan kimia berbahaya, atau waktu lama tanpa akses
terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu tertentu. Menjadi
spesies parasit kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar tuan rumah, dan
memungkinkan mereka transmisi dari satu host ke yang lain. Ketika protozoa
adalah dalam bentuk trophozoites (Yunani, tropho = untuk memberi makan), mereka
secara aktif memberi makan dan tumbuh. Proses mana protozoa yang mengambil
bentuk kista disebut encystation, sedangkan proses mentransformasikan kembali
ke trophozoite disebutexcystation.
Protozoa dapat mereproduksi dengan pembelahan
biner atau beberapa fisi. Beberapa protozoa bereproduksi secara seksual,
beberapa aseksual, sementara beberapa menggunakan kombinasi, (mis. Coccidia).
Seorang individu protozoon adalah hermaphroditic.
Nama lain untuk protozoa adalah Acrita (R.
Owen, 1861). Mereka dapat menyebabkan malaria atau disentri amuba.
H. Cara Reproduksi Protozoa
Untuk mempertahankan jenisnya, Protozoa berkembang biak dengan
cara aseksual/vegetatif dan seksual/generatif. Reproduksi secara aseksual,
yaitu dengan cara membelah diri atau pembagian selnya sama. Pembelahan ini
dapat terjadi, baik secara membujur atau melintang pada sepanjang selnya
sehingga menghasilkan anak-anak sel yang dapat berukuran sama atau tidak sama.
Jika pada proses pembelahan diri (pembagiannya) menghasilkan dua anak sel, maka
disebut pembelahan biner, namun apabila terbentuk banyak anak sel dinamakan
pembelahan bahu rangkap (multipel fission). Beberapa kelompok Protozoa
bereproduksi secara seksual, yaitu dengan cara penggabungan atau penyatuan
fisik sementara antara dua individu kemudian terjadi pertukaran nukleus. Dengan
demikian, akan terjadi perpaduan sifat yang dibawa oleh kedua individu tersebut
dan menghasilkan satu individu baru. Cara pembiakan ini disebut dengan
konjugasi. Berikut adalah gambar dari proses konjugasi
I. Klasifikasi Protozoa
Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:
1. Rhizopoda (Sarcodina)
Pada kelompok ini, alat geraknya berupa aliran isi sel
atau tonjolan sitoplasma yang disebut pseudopodia. Contoh spesies dalam kelas
Rhizopoda yang sangat dikenal adalah Amoeba sp. Selain Amoeba, ada beberapa
Protozoa yang termasuk dalam Rhizopoda, yaitu Foraminifera dan Arcella.
Keduanya merupakan Rhizopoda yang diselimuti oleh cangkang. Bentuk sel amoeba
tidak tetap, sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma. Habitat
organisme ini di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian kecil hidup
di dalam tubuh hewan atau manusia. Ektoplasma Amoeba sp. bersifat lebih kental
dari endoplasma, sehingga aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut berperan
dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia. Dengan cara ini Amoeba bergerak
untuk menangkap makanan. Dengan kaki semunya, Amoeba dapat menangkap dan
mengambil makanan. Mula-mula kaki semu (pseudopoda) dijulurkan ke arah makanan
lalu mengelilingi makanan tersebut. Kemudian, membran plasma bergerak mendekati
dan mengikuti kaki semu mengelilingi makanan. Bersatunya kedua ujung membran
plasma membentuk vakuola. Makanan dicerna di dalam vakuola makanan. Dari sini,
sari makanan diedarkan ke seluruh tubuh. Sisa makanan yang berupa cairan
dikeluarkan melalui vakuola berdenyut. Cara Amoeba mendapatkan makanannya dapat
dilihat padaa gambar berikut.
Amoeba berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan
biner tanpa melalui tahap-tahap mitosis. Pembelahan dimulai dari membelahnya
inti sel menjadi dua, lalu diikuti oleh pembelahan sitoplasma. Pembelahan inti tersebut
menimbulkan lekukan yang sangat dalam yang lama-lama akan putus sehingga
terjadilah dua sel anak Amoeba. Kedua sel anak ini akan mengalami pembelahan
biner sehingga menjadi empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan seterusnya.
Apabila kondisi lingkungan tidak menguntungkan, amoeba dapat mempertahankan
hidupnya dengan membentuk kista. Kista adalah bentuk penebalan plasma guna
melindungi diri dari lingkungan yang tidak menguntungkan. Berikut adalah gambar
dari proses pembelahan biner dan kistanya pada Amoeba sp.
Contoh spesies dalam kelas Rhizopoda:
1. Amoeba
Jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh manusia disebut
Entamoeba, misalnya:
a) Entamoeba dysentriae, penyebab penyakit disentri,
karena menyerang dan merusak jaringan usus, disebut juga Entamoeba histolitica.
b) Entamoeba ginggivalis, hidup di rongga mulut.
c) Entamoeba coli, hidup dalam kolon, sebenarnya bukan
parasit, tetap kadang-kadang menyebabkan diare.
Berikut adalah
gambar dari Amoeba
2. Foraminifera, hidup di laut, terlindung kerangka luar
yang beruang banyak yang terbuat dari kalsium karbonat. Kerangka yang telah
kosong mengendap di dasar laut dan merupakan tanah "globigerina".
Fosilnya berguna sebagai petunjuk dalam pencarian minyak bumi. Contoh gambar
dari spesies ini adaslah sebagai berikut.
3. Radiolaria, hidup di laut. Kerangka tubuhnya tersusun
dari silikat
membentuk tanah radiolaria yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan penggosok. Contoh dari spesies ini adalah sebagai berikut.
2. Flagellata (Mastigophora)
Flagellata berasal dari kata flagel artinya cambuk atau
Mastigophora dari mastig artinya cambuk, phora artinya gerakan. Semua anggota
filum flagellata bergerak menggunakan flagel. Bentuk tubuh flagellata tetap
karena dilindungi oleh pelikel. Di antara Flagellata ada yang hidup bebas, ada
pula yang hidup bersimbiosis dalam tubuh hewan, tetapi kebanyakan bersifat
parasit. Flagellata berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner
secara longitudinal, sedangkan reproduksi seksual belum banyak diketahui.
Flagellata dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:
1) Flagellata yang mempunyai kromatofora dan struktur
yang mengandung pigmen hijau klorofil,disebut kelompok fitoflagellata. Contoh:
a) Euglena viridis, hidup di air tawar. Contoh gambar
Euglena viridis adalah sebagai berikut.
b) Volvox globator, hidup di air tawar, berkoloni,
merupakan kumpulan ribuan hewan bersel satu yang berflagel dua. Sel-sel
pembentuk koloni dihubungkan dengan benang-benang plasma.
Contoh gambar dari
spesies ini adalah sebagai berikut.
c) Noctiluca miliaris, hidup di laut, mempunyai dua
flagel, yang satu panjang dan yang satu pendek, hewan ini menyebabkan laut
tampak bercahaya pada waktu malam hari.
2) Flagellata yang tidak mempunyai pigmen klorofil
disebut kelompok zooflagellata. Contoh:
a) Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense,
penyebab penyakit tidur pada manusia. Hospes perantaranya adalah lalat tse-tse,
yaitu Glosina palpalis dan Glosina mursitans. Trypanosoma hidup di dalam
kelenjar getah bening atau cairan serebro spinal manusia.
b) Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina saluran
urine wanita.
c) Leishmania tropica, penyebab penyakit kalaazar dengan
tanda
demam dan anemia.
d) Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit, disebut
penyakit
oriental.
e) Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas)
pada ternak.
3. Cilliata (Ciliophora)
Ciliata adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa
rambut getar (cilia). Rambut getar ini adalah bulu-bulu halus yang melekat pada
membran sel. Dengan menggunakan rambut getar, makhluk hidup dapat bergerak
bebas ke segala arah di dalam air.Alat gerak berupa cilia atau bulu getar.
Bentuk tubuh tetap, hidup di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan
bakteri. Ada yang hidup bersimbiosis di dalam usus vertebrata.
Contoh:
1) Paramaecium caudatum, adalah Ciliata yang hidup bebas.
Bentuk selnya seperti sandal, ukuran kira-kira 250 mikron, mempunyai sitostom
(celah mulut) pada membran plasma, dan selnya diselubungi oleh pelikel. Sel
berisi dua inti sel yang terdiri atas inti kecil (mikronukleus) dan inti besar
(makronukleus), sitoplasma, vakuola makanan (pencerna makanan), serta vakuola
kontraktil (pengeluaran zat sisa). Gerakan Paramaecium caudatum dilakukan
dengan menggetarkan cilianya. Gerakan cilia sulit diamati oleh mikroskop karena
gerakannya sangat cepatbereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dengan
arah transversal, seksual dengan konjugasi dengan terjadi pertukaran inti kecil
(mikronukleus).
Contoh gambar dari Paramecium caudatum adalah sebagai
berikut.
2) Stentor, bentuk seperti terompet dan menetap di suatu
tempat. Contoh gambar spesies ini adalah sebagai berikut.
3) Vorticella, bentuk seperti lonceng bertangkai panjang
dengan bentuk
lurus atau spiral yang dilengkapi cilia di sekitar
mulutnya. Contoh gambarnya adalah sebagai berikut.
3) Didinium, predator pada ekosistem perairan, yaitu
pemangsa Paramaecium. Contoh gambar spesies ini adalah
4) Stylonichia, bentuk seperti siput, cilianya
berkelompok. Banyak ditemukan pada permukaan daun yang terendam air. Contoh
gambarnya adalah sebagai berikut.
5) Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat
menimbulkan balantidiosis (gangguan pada perut).
Bagaimana cara Ciliata mendapatkan makanan? Ciliata
mempunyai mulut sel. Pada saat bergetar, rambut di sekitar mulut sel akan
bergetar pula. Pada saat ini, terjadilah aliran keluar masuk air pada mulut
sel. Air yang masuk dan keluar mulut sel banyak mengandung bakteri atau bahan
organik atau bahan makanan lainnya yang tertambat atau terkumpul di dalam mulut
sel. Makanan yang terkumpul akan masuk dalam sitofaring (kerongkongan sel) lalu
masuk ke dalam vakuola makanan untuk dicerna
dan diedarkan ke seluruh tubuhnya. Penyerapan sari
makanan terjadi di dalam sitoplasma. Sisa makanan padat dikeluarkan melalui membran
plasma, sedangkan sisa makanan berupa cairan dikeluarkan melalui vakuola
berdenyut yang terletak di kedua ujungnya.
4. Sporozoa
Tidak mempunyai alat gerak. Dapat membentuk semacam spora
dalam siklus hidupnya, bersifat parasit pada manusia atau hewan. Sporozoid
memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang
dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang. Hidupnya parasit pada
manusia dan hewan. Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau oval, mempunyai nukleus,
tetapi tidak mempunyai vakuola kontraktil. Makanan diserap langsung dari
hospesnya melalui permukaan tubuh, demikian pula respirasi dan ekskresinya
melalui permukaan tubuh. Beberapa contoh hewan yang termasuk dalam filum
Sporozo adalah Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit Toksoplasmosis.
Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging
yang tercemar kista toxoplasma dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma gondii
membahayakan bagi ibu hamil karena dapat mengakibatkan bayi yang lahir cacat,
bahkan dapat membunuh embrio. Contoh lainnya adalah Plasmodium yang menyebabkan
penyakit malaria pada manusia. Contoh lainnya adalah Plasmodium falciparum,
Plasmodium malariae,Plasmodium vivax. Gregarina.
Reproduksi dibagi menjadi dua:
1) Aseksual dengan schizogoni, yaitu membelah diri di
dalam tubuh inang dan sporogoni, yaitu membuat spora di dalam tubuh inang
perantara.
2) Seksual dengan peleburan makrogamet dan mikrogamet di
dalam tubuh nyamuk.
J.
Peranan Protozoa dalam Kehidupan Manusia
a. Peran yang Menguntungkan
Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut
merupakan zooplankton yang menjadi salah satu sumber makanan bagi hewan air
termasuk udang, ikan, kepiting yang secara ekonomis bermanfaat bagi manusia.
Peran protozoa lainnya adalah dalam mengontrol jumlah bakteri di alam karena
protozoa merupakan pemangsa bakteri. Foraminifera, kerangkanya yang telah
kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah globigerina, yang berguna
sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di
dasar laut menjadi tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan
penggosok.
b. Peran yang Merugikan
Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena
termasuk organisme kosmopolit. Oleh karena itu, beberapa jenis protozoa dapat
mengancam kesehatan manusia karena dapat menyebabkan penyakit.
Protozoa yang merugikan manusia sebagai
penyebab penyakit antara lain:
• Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis;
• Plasmodium sp, penyebab penyakit malaria;
• Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma
rhodosiense,
penyebab penyakit tidur;
• Leishmania sp, penyebab penyakit kalaazar;
• Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit
pada alat kelamin
wanita;
• Entamoeba histolytica, penyebab penyakit
disentri.
BAB III
PERTANYAAN AUDIENCE
Nama : Salma
Kelompok : 1
Pertanyaan : Apa pengertian
eukariotik ?
Jawab : Eukariotik adalah organisme dengan sel
kompleks, dimana
bahan-bahan genetika disusun menjadi nuclei yang terikat
membrane
dan eukariotik termasuk hewan.
Nama : Selly Margareta
Kelompok : 7
Pertanyaan : Contoh penyakit yang disebabkan zooplankton!
Jawab : Zooplankton
merupakan protozoa yang hidup di air tawar
dan air
laut yan menjadi salah satu sumber makanan bagi
hewan air
sehingga bermanfaat bagi manusia jadi,
zooplankton
menguntungkan dan tidak menyebabkan
penyakit.
Nama : Ahmad Randy
Saputra
Kelompok : 1
Pertanyaan : Apa yang dimaksud uniseluler?
Jawab : Uniseluler adalah
makhluk hidup yang terdiri dari satu sel
Tunggal.
BAB IV
KESIMPULAN
Protozoa bisa diartikan sebagai hewan
pencetus atau hewan pertama . Protozoa merupakan kelompok lain protista
eukaryotic. Protozoa memiliki ukuran tubuh yang mikroskopik yaitu berukuran
antara 3-1000mikron. Tubuhnya Uniseluler. Tubuhnya ada yang berbentuk bola,
memanjang, lonjong, berflagel, dan bersilia
Protozoa hidup di air atau di tempat yang
basah. Beberapa spesies bersifat parasit. Hidupnya secara soliter ada juga yang
berkoloni dan kosmopolit. Mempunyai alat gerak berupa pseudopodia, silia , atau
flagella dan memiliki vakuola kontraktil sebagai system reapirasinya. Bereproduksi
secara seksual dan aseksual.
Klasifikasi protozoa antara lain : Rizhopoda
, Flagellata, cilliata , Sporozoa. Protozoa juga berperan penting dalam
kehidupan, salah satunya sebagai penyeimbang ekosistem. Beberapa protozoa juga
merugikan karena menyebabkan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Anshori, M. 2009. Biologi 1 : Untuk
Sekolah Menengah Atas (SMA) Madrasah Aliyah (MA).
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Pelczar, M. J. & Chan, E. C. S.
1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
Sulistroyini, A. 2009. Biologi 1
Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran
Biologi Untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Comments